Judul Terbaru

    Back Groud MRB (atas)


     

    Pengumuman

    Jadwal Shalat

    Kekuasaan Allah Swt Dan Ketidakmampuan Sesembahan Selain-Nya

    Kamis, 29 Mei 2025, Mei 29, 2025 WIB Last Updated 2025-05-29T22:18:40Z

     

    Prof. Dr. Tgk. H. Azman Ismail, Lc.,MA
    (Imam Besar Masjid Raya Baiturrahman)

    QS. Al-Isra ayat 56:

    Artinya: “Katakanlah (Muhammad), “Panggillah mereka yang kamu anggap (tuhan) selain Allah, mereka tidak kuasa untuk menghilangkan bahaya darimu dan tidak (pula) mampu mengubahnya.” (QS. Al-Isra ayat 56)

    Ayat ini dimulai dengan perintah kepada Nabi Muhammad untuk menyampaikan seruan dengan tegas, “Katakanlah...” yang menunjukkan pentingnya sikap yakin dan ketegasan dalam dakwah. Nabi diperintahkan untuk mengajak manusia agar memanggil atau memohon pertolongan kepada sesembahan yang mereka anggap sebagai Tuhan selain Allah SWT. Ini menunjukkan bahwa dakwah tidak boleh ragu atau lemah, karena di dalamnya ada kebenaran yang jelas harus disampaikan.

    Adapun kata “yang kamu anggap (tuhan) selain Allah” mengakui bahwa memang ada kelompok manusia yang menyembah selain Allah SWT, seperti berhala, jin, atau tokoh lain. Namun, pengakuan ini bukan berarti mengakui kekuatan sesembahan tersebut, melainkan untuk membuktikan bahwa sesembahan itu hanyalah anggapan manusia tanpa kekuatan nyata. Ini memperlihatkan realitas kemusyrikan pada masa Nabi Muhammad dan tantangan yang dihadapinya dalam mengoreksi keyakinan masyarakat.

    Salah satu inti ayat adalah menegaskan bahwa sesembahan selain Allah SWT tidak memiliki kemampuan untuk menghilangkan bahaya dari manusia. Dalam konteks sosial dan spiritual, ini menegaskan bahwa berhala atau kekuatan selain Allah SWT tidak dapat memberi perlindungan, menyelamatkan, atau menghindarkan manusia dari musibah. Hal ini menegaskan konsep tauhid, yaitu hanya Allah SWT yang Maha Kuasa dan berhak disembah.

    Tidak hanya tidak mampu menghilangkan bahaya, ayat ini juga menyatakan bahwa sesembahan tersebut tidak mampu mengubah keadaan apapun. Ini menolak anggapan bahwa kekuatan lain bisa membawa perubahan positif atau negatif secara independen. Dengan kata lain, semua perubahan di dunia ini hanya terjadi atas izin dan kehendak Allah SWT, bukan atas kekuatan makhluk lain yang disembah.

    Ayat ini secara implisit menegaskan konsep tauhid rububiyah, yaitu bahwa hanya Allah SWT yang memiliki kuasa penuh atas segala sesuatu, termasuk menghilangkan bahaya dan mengubah keadaan. Dengan menolak kemampuan sesembahan lain, ayat ini mengukuhkan bahwa hanya Allah SWT satu-satunya yang Maha Kuasa dan Maha Mengatur segala urusan alam dan manusia.

    Akhirnya, ayat ini adalah pesan dakwah yang mengajak manusia untuk kembali kepada keyakinan yang benar dengan hanya mengharap dan memohon kepada Allah SWT semata. Ia mengajak untuk meninggalkan kesesatan menyembah selain Allah SWT yang tidak memberi manfaat apa pun. Ayat ini juga menjadi peringatan bagi orang-orang musyrik agar sadar bahwa pengandalan mereka pada selain Allah adalah sia-sia dan tidak membawa keselamatan. Wallahu al-Musta’an.


    Komentar

    Tampilkan

    • Kekuasaan Allah Swt Dan Ketidakmampuan Sesembahan Selain-Nya
    • 0

    Jadwal Shalat

    ”jadwal-sholat”