
![]() |
Tgk. H. Mursalin Basyah, Lc.,MA (Penceramah Masjid Raya Baiturrahman) |
Segala puji dan syukur ke hadirat Allah Swt, Tuhan yang Maha Esa pada Zat-Nya, Esa dalam setiap sifat-Nya, dan Esa dalam setiap perbuatan-Nya. Tidak ada satu makhluk pun yang serupa dengan-Nya dalam bentuk apapun.
Selanjutnya, salawat dan salam disampaikan kepada junjungan Nabi Muhammad saw, beserta keluarga dan para sahabat beliau.
Hikmah ke-87 dari kitab Al-Hikam berbunyi: "Cukuplah balasan dari Allah bagi seorang hamba atas amal ibadahnya, adalah ketika Allah meridhainya."
Penjelasan ini merupakan lanjutan dari hikmah sebelumnya, yang menguraikan bahwa setiap amal ibadah seorang hamba pasti akan dibalas langsung oleh Allah Swt, baik di dunia maupun di akhirat. Balasan tertinggi bukanlah berupa materi, melainkan ridha Allah itu sendiri.
Contohnya, keutamaan shalat sunnah qabliyah Subuh dijelaskan dalam hadis bahwa pahalanya lebih baik daripada dunia dan seisinya. Dunia dengan seluruh kemegahannya tidak ada nilainya dibandingkan dengan ganjaran yang Allah siapkan di akhirat.
Ibnu Aththaillah menekankan, balasan langsung dari Allah terhadap amal ibadah seorang hamba adalah dengan merasakan nikmatnya ibadah itu sendiri. Mereka yang merasakan kelezatan dalam shalat, kekhusyukan dalam zikir, dan ketenangan dalam mendekatkan diri kepada Allah, itulah balasan yang paling nyata.
Ibnu Taimiyah setiap selesai shalat Subuh, duduk berzikir hingga matahari terbit. Ketika ditanya alasannya, beliau menjawab bahwa itulah sumber kebahagiaan dan ketenteraman jiwanya. Begitu juga seorang guru tua yang tetap mengajar dengan tenang dan penuh semangat di usia senja; semua itu merupakan buah dari ibadah yang ikhlas dan mendapat ridha Allah.
Kadang orang bertanya mengapa balasan Allah tidak tampak secara langsung. Hal ini karena banyak manusia hanya menilai balasan dari sisi materi. Orang yang diberi nikmat ketenangan hidup, kebahagiaan jiwa, dan kelapangan hati, sejatinya telah merasakan balasan langsung dari Allah Swt.
Disebutkan pula kisah seorang ulama yang berkata kepada seorang raja, “Seandainya engkau tahu betapa nikmat dan tenteramnya hati kami, pasti engkau akan merebutnya dari kami.” Ini menunjukkan betapa tingginya nilai ketenangan batin yang dirasakan para hamba Allah yang ikhlas.
Balasan terbaik dari Allah adalah ridha-Nya. Di akhirat kelak, ridha itu akan diwujudkan dengan ditempatkannya mereka di dalam surga-Nya yang penuh kenikmatan.
(Disarikan oleh Darmawan Abidin dan Sayed M. Husen dari Ceramah Subuh di Masjid Raya Baiturrahman, 27 Juni 2025/1 Muharram 1447)