Judul Terbaru

    Back Groud MRB (atas)


     

    Pengumuman

    Jadwal Shalat

    Hijrah Milenial: Tahun Baru Islam dan Reposisi Peran Pemuda sebagai Agen Transformasi Sosial

    Kamis, 26 Juni 2025, Juni 26, 2025 WIB Last Updated 2025-06-26T14:19:17Z

     

    Haris Darmawan, ST.,MT
    (Ketua Dept Kajian Strategi dan Advokasi RMRB Aceh)


    Momentum 1 Muharram dalam kalender Hijriyah bukan sekadar seremoni tahunan, melainkan titik refleksi historis dan spiritual umat Islam. Peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah menjadi simbol transformatif yang mengubah wajah peradaban. Hijrah adalah representasi dari keberanian mengambil keputusan strategis demi perbaikan sistem sosial, spiritual, dan politik umat. Dalam konteks kekinian, nilai-nilai hijrah harus direinterpretasi secara kritis dan aplikatif, terutama oleh generasi muda yang berada di garis depan perubahan.

    Makna hijrah hari ini tidak lagi terbatas pada mobilitas geografis, melainkan meluas pada mobilitas mental, spiritual, dan sosial. Ini adalah proses transisi dari kondisi stagnan menuju fase produktif dan progresif. Dalam terminologi kontemporer, hijrah bisa dimaknai sebagai upaya dekonstruksi terhadap kebiasaan destruktif menuju konstruksi nilai-nilai baru yang lebih berintegritas dan visioner. Pemuda sebagai aktor utama dalam demografi Indonesia, memegang peran kunci dalam menggerakkan perubahan tersebut.

    Pemuda masjid hari ini harus memiliki paradigma baru. Tidak cukup hanya hadir sebagai partisipan kegiatan keagamaan, tetapi harus tampil sebagai inisiator, kreator, dan inovator. Masjid harus direvitalisasi menjadi ruang publik yang produktif – bukan hanya tempat ibadah ritual, tapi juga pusat pengembangan literasi keislaman, inkubasi kepemimpinan, hingga laboratorium sosial yang menyentuh isu-isu kemanusiaan dan keadilan. Pemuda harus menjadi jembatan antara nilai-nilai Islam dengan tantangan zaman digital yang terus berkembang.

    Berbekal kapasitas intelektual, akses teknologi, dan semangat kolaboratif, pemuda memiliki semua instrumen untuk menjadi agent of change. Namun, dibutuhkan kesadaran kolektif untuk menjadikan hijrah sebagai pijakan perubahan, bukan hanya slogan. Tahun Baru Islam adalah momentum untuk meng-upgrade peran: dari penonton perubahan menjadi arsitek peradaban.

    Kita sedang hidup di tengah era disrupsi, di mana nilai-nilai lama ditantang oleh realitas baru. Di sinilah pemuda masjid harus hadir dengan pendekatan segar – membumikan ajaran Islam dengan bahasa kekinian, membangun program yang solutif, dan menciptakan ekosistem yang suportif bagi generasi muda lainnya. Ini bukan sekadar soal dakwah, tapi tentang membangun narasi Islam sebagai kekuatan sosial yang mampu menjawab problematika masyarakat modern.

    Hijrah hari ini berarti berani move on dari zona nyaman, membebaskan diri dari mentalitas reaktif menuju sikap proaktif. Tahun Baru Islam bukan hanya tentang mengingat sejarah, tapi menulis ulang masa depan. Sebab perubahan tidak terjadi karena usia, tapi karena kesadaran. Dan pemuda yang sadar adalah mereka yang menjadikan masjid sebagai pusat energi, bukan sekadar simbol tradisi. Hijrah milenial bukan sekadar perpindahan, tapi transformasi. Dan dalam transformasi itu, pemuda bukan hanya bagian dari cerita, tapi penulis utamanya.


    Komentar

    Tampilkan

    • Hijrah Milenial: Tahun Baru Islam dan Reposisi Peran Pemuda sebagai Agen Transformasi Sosial
    • 0

    Jadwal Shalat

    ”jadwal-sholat”