Judul Terbaru

    Back Groud MRB (atas)


     

    Pengumuman

    Jadwal Shalat

    Kajian Surah Al-Hajj Ayat 26–28

    Rabu, 23 Juli 2025, Juli 23, 2025 WIB Last Updated 2025-07-23T23:10:48Z

     

    Dr. Tgk. H. Salman Syarifuddin Al Hafidh, MA
    (Penceramah dan Imam Masjid Raya Baiturrahman)

    Kajian Surah Al-Hajj Ayat 26–28


    Oleh: Ustaz Dr. H. Salman, MA Al-Hafiz


    Kita mengkali kembali Surah Al-Hajj ayat 26 hingga 28. Dalam ayat-ayat ini, Allah SWT menceritakan kembali perintah-Nya kepada Nabi Ibrahim AS untuk menyerukan kepada umat manusia agar berhaji ke Baitullah. 


    (26) Dan (ingatlah), ketika Kami menempatkan tempat Baitullah (Ka‘bah) kepada Ibrahim (dengan mengatakan), “Janganlah engkau mempersekutukan sesuatu pun dengan Aku dan sucikanlah rumah-Ku ini bagi orang-orang yang tawaf, orang yang berdiri (untuk salat), orang yang rukuk dan sujud.”


    (27) Dan serulah manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, dan mengendarai unta yang kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh,


    (28) agar mereka menyaksikan berbagai manfaat untuk mereka dan agar mereka menyebut nama Allah pada hari-hari yang telah ditentukan atas rezeki yang telah diberikan-Nya kepada mereka berupa hewan ternak. Maka makanlah sebagian darinya dan (sebagian lagi) berikanlah untuk dimakan orang-orang yang sengsara dan fakir.


    Ayat di atas menggambarkan kesungguhan umat Islam dari berbagai pelosok dunia yang datang memenuhi panggilan haji, baik dengan berjalan kaki maupun mengendarai kendaraan dari tempat yang jauh.


    Mereka datang untuk menunaikan rangkaian ibadah haji, termasuk thawaf mengelilingi Ka’bah, serta rukuk dan sujud yang merujuk secara khusus pada ibadah shalat. Sebab rukuk dan sujud adalah bentuk khas dalam shalat yang tidak terdapat dalam ibadah lain.


    Selanjutnya, pada ayat 28, Allah SWT menjelaskan, tujuan dari ibadah haji agar manusia menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka, baik manfaat spiritual, sosial, maupun ekonomi. Mereka juga diperintahkan untuk menyebut nama Allah pada hari-hari yang telah ditentukan (fi ayyāmin maʿlūmāt), yakni hari-hari yang dikenal sebagai waktu pelaksanaan ibadah tertentu.


    Menurut para mufassir, hari-hari tersebut dapat ditafsirkan sebagai ayyām ma’lūmāt (hari-hari awal bulan Dzulhijjah termasuk 8 dan 9 Dzulhijjah) dan ayyām maʿdūdāt (hari-hari tasyrik, yaitu tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah).


    Pada hari-hari itu pula kaum Muslimin diperintahkan menyembelih hewan kurban, dengan pembagian daging kurban untuk diri sendiri, fakir miskin, dan umum sebagai bentuk kepedulian sosial dalam ibadah.


    Semoga kita termasuk orang-orang yang mampu mengambil pelajaran dan keberkahan dari ayat-ayat suci Al-Qur'an ini dan memanfaatkannya untuk memperkuat keimanan dan ibadah kita.


    (Disarikan oleh Darmawan Abidin dan Abu Lampanah dari ceramah shubuh di Masjid Raya Baiturrahman, Rabu, 16 Juli 2025/21 Muharram 1447)

    Komentar

    Tampilkan

    • Kajian Surah Al-Hajj Ayat 26–28
    • 0

    Jadwal Shalat

    ”jadwal-sholat”