
![]() |
Tgk. H. Munawir Darwis, Lc.,MA Wakil Imam Besar MRB |
Gangguan kesehatan mental, atau mental health disorders, adalah kondisi yang memengaruhi pikiran, perasaan, dan perilaku seseorang, sehingga menyebabkan terganggunya kualitas hidup. Kondisi ini dapat bersifat sementara atau kronis, dan bisa terjadi pada siapa saja, terlepas dari usia, latar belakang, atau kelompok sosial.
Usia remaja adalah fase paling rentan mendapatkan gangguan Kesehatan mental, dimana seseorang mengalami perubahan fisik, emosional, dan sosial secara signifikan. Di Indonesia, survey yang dilakukan oleh I-NAMHS (Indonesia National Adolescent Mental Health Survey) tahun 2022 mencatat bahwa sekitar 34,8 persen remaja di Indonesia mengalami masalah mental, dan sayangnya problem ini belum dianggap penyakit serius sehingga menghambat proses penanganannya. Bahkan, di lingkaran terdekat seperti keluarga, kesehatan mental justru menjadi sesuatu yang tabu.
Dalam Islam, problem Kesehatan mental telah dibicarakan selama beradab-abad. Beberapa ayat alquran dan hadits membahas masalah kesehatan mental, termasuk gejala depresi dan kecemasan. bahkan Islam juga telah menawarkan tips menjaga kesehatan mental yang dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Menurut Al-Qur’an, manusia tidak pernah luput dari ujian,baik ujian yang disrasakan secara fisik maupun ujian yang dirasakan secara kejiwaan seperti ketakutan berlebihan, stress akibat masalah ekonomi, sedih atau putus asa karena ujian penyakit dan lain sebaginya.
Semua bentuk ujian tersenut diuraikan oleh Allah dalam ayat berikut ini:
“Dan kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar.” QS. Al-Baqarah: 155
Dalam hadits Bukhari Muslim dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda :
Tidaklah menimpa seorang mukmin berupa rasa sakit (yang terus menerus), rasa capek, kekhawatiran (pada pikiran), sedih (karena sesuatu yang hilang), kesusahan hati atau sesuatu yang menyakiti sampai pun duri yang menusuknya melainkan akan dihapuskan dosa-dosanya.”
Kesedihan, kecemasan, dan kekhawatiran adalah emosi yang dialami oleh semua manusia hingga tingkatan tertentu dalam hidup kita. Bahkan, para nabi yang diciptakan istimewa oleh Allah Swt juga pernah mengalami emosi-emosi tersebut. Ada banyak hal yang dapat kita pelajari dari kisah para nabi yang bisa kita temukan dalam Al-Qur’an.
Dalam konteks modern, perilaku orang yang mengalami gejala mental health sebagaiman yang diuraikan oleh para ahli dapat berupa kesultan mengontrol emosi, perubahan perilaku secara drastis, ganngguan psikis seperti susah fokus dan susah tidur, suka menyendiri (introvert), dan bahkan melakukan perbuatan berisiko tinggi seperti narkoba dan percobaan bunuh diri.
Ada beberapa tips yang ditawarkan oleh Islam dalam upaya mengatasi masalah Kesehatan mental, diantaranya:
1. Meningkatkan kualitas spritualistas.
Spiritualitas merupakan salah aspek penting dari kesehatan mental. spiritualitas bukan sekedar menunaikan kewajiban agama, seperti salat lima waktu, puasa Ramadan, atau membayar zakat. Seseorang dapat melakukan semua itu tanpa adanya spiritualitas. Spiritualitas yang sesungguhnya adalah upaya yang konsisten untuk mendekatkan diri kepada Allah dan berupaya untuk selalu berprasangka baik kepada Allah sampai mendapatkan kembalai kedamaian dalam hati.
2. Menjaga Kesehatan fisik
Kesehatan mental sangat terkait dengan Kesehatan mental. Dalam sebuah pepatah yang sangat terkenal dikatakan “ dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat”. Hal ini tidak dapat dapat dipungkiri. Dalam sebuah hadits dari Abdullah bin Amru bin ‘Ash, Rasulullah bersabda: wahai Abdullah, apakah benar yang dikhabarkan bahwa engkau selalu puasa disiang hari dan salat sepanjang malam? Aku menjawab: benar wahai Rasulullah:
Rasulullah bersabda: jangan engkau lakukan, terkadang engkau puasa dan terkadang engkau berbuka (tidak puasa), terkadang shlatlah dan terkadang tidurlah kerena tubuhmiu memiliki hak atasmu, matamu memiliki hak atasmu dan istrimu memiliki hak atasmu” HR. Bukari
Di luar itu, penelitian juga menunjukkan bahwa cara kita merawat tubuh kita akan berdampak langsung pada kesehatan mental. Makan sehat, olahraga, berlatih teknik pernapasan, berjalan-jalan di luar ruangan, tidur cukup, dan lain-lain, semuanya telah terbukti berdampak positif terhadap depresi dan kecemasan.
3. Membangun silaturahmi
Silaturahmi memungkinkan kita untuk terhubung dengan orang lain, menciptakan ikatan emosional, dan merasa dihargai dan diterima dalam komunitas kita. Hal ini dapat mengurangi rasa kesepian, meningkatkan perasaan keterhubungan, dan memberikan dukungan emosional.
Para ahli telah dibuktikan bahwa silaturrahmi meningkatkan sistem imun tubuh dan memperpanjang umur dengan memicu hormon kebahagiaan (dopakin, oksitosin, endorfin, dan serotonin).
Hal ini sangat sesuai dengan isyarat dalam hadits nabi:
"Barangsiapa yang ingin ditambahkan rezekinya dan ditambahkan umurnya, makan jalinlah silaturrahmi" HR. Bukh