Judul Terbaru

    Back Groud MRB (atas)


     

    Pengumuman

    Jadwal Shalat

    Pemantapan Al-Qur’an Surah Al-Hajj Ayat 25–27

    Rabu, 23 Juli 2025, Juli 23, 2025 WIB Last Updated 2025-07-23T23:30:36Z

     

    Dr. H. Salman Syarifuddin Al Hafidh, MA
    (Penceramah dan Imam Masjid Raya Baiturrahman

    Pemantapan Al-Qur’an Surah Al-Hajj Ayat 25–27


    Oleh: Ustaz Dr. H. Salman, M.Ag Al-Hafidz 


    Kita lanjutkan pembahasan Surah Al-Hajj. Jika sebelumnya ayat 1 sampai 24 belum membahas secara langsung tentang ibadah haji, maka mulai ayat 25 barulah disebutkan secara gamblang tentang haji, khususnya mengenai kunjungan ke Baitullah atau Rumah Allah.


    (25) Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan menghalangi (manusia) dari jalan Allah dan Masjidil Haram, yang telah Kami jadikan untuk semua manusia, baik yang menetap di situ maupun yang datang dari luar; dan siapa saja yang bermaksud di dalamnya melakukan kejahatan secara zalim, akan Kami rasakan kepadanya sebagian azab yang pedih.


    (26) Dan (ingatlah) ketika Kami memberikan tempat kepada Ibrahim di tempat Baitullah (dengan perintah), “Janganlah engkau mempersekutukan sesuatu pun dengan Aku dan sucikanlah rumah-Ku bagi orang-orang yang tawaf, orang yang beribadah, orang yang rukuk dan sujud.”


    (27) Dan serulah manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki dan mengendarai unta yang kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh.


    Al-Quran menjelaskan, orang-orang kafir berusaha menghalangi jalan Allah, terutama mencegah orang-orang beriman untuk memasuki Masjidil Haram yang sebenarnya terbuka bagi seluruh manusia, baik yang bermukim di sekitarnya maupun yang datang dari tempat jauh untuk beribadah. 


    Siapa saja yang berbuat zalim di dalamnya, maka akan mendapatkan azab yang pedih dari Allah SWT.


    Maqam Ibrahim terdapat di sekitar Ka'bah. Maqam di sini bukan berarti makam atau kuburan, melainkan tempat berdirinya Nabi Ibrahim AS ketika beliau merenovasi atau membangun kembali Ka'bah.


    Nama Nabi Ibrahim dalam Al-Quran disebutkan sebanyak 69 kali, sedangkan yang paling sering disebutkan adalah Nabi Musa AS, yaitu sebanyak 169 kali. 


    Allah SWT memerintahkan Nabi Ibrahim menjaga kesucian Baitullah, menjauhkannya dari kesyirikan dan menjadikannya tempat suci untuk bertawaf, rukuk, dan sujud.


    Perjalanan dakwah Nabi Ibrahim penuh dengan perjuangan, yang bisa diambil pelajaran dan keteladanannya. Mulai dari menghadapi kaumnya yang kafir, berdebat dengan ayahnya yang musyrik, hingga hijrah dari Babilonia ke Mesir, kemudian ke Palestina, dan akhirnya ke Bakkah atau Mekkah.


    Pada ayat 26 disebutkan, ketika itu Nabi Ibrahim masih sendiri dalam perjuangannya, namun jika dikaitkan dengan Surah Al-Baqarah ayat 125, Allah telah menetapkan Baitullah sebagai tempat berkumpulnya manusia dan tempat yang aman. 


    Allah SWT berfirman: “Dan (ingatlah) ketika Kami menjadikan rumah (Ka'bah) tempat berkumpul dan tempat yang aman bagi manusia, dan jadikanlah Maqam Ibrahim itu tempat salat. Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail, ‘Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang tawaf, orang-orang yang beriktikaf, orang-orang yang rukuk, dan orang-orang yang sujud.’” (QS Al-Baqarah: 125) 


    Allah juga memerintahkan Ibrahim dan putranya, Ismail AS, menjadikan Ka'bah sebagai tempat tawaf, rukuk, sujud, dan i’tikaf bagi orang-orang yang beribadah.


    Dalam Surah Ibrahim ayat 37, disebutkan, sebagian keturunan Nabi Ibrahim ditempatkan di lembah yang tandus, dekat dengan Baitullah, yang kemudian beliau panjatkan doa agar penduduknya diberikan rezeki dan kemudahan hidup. 


    "Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah-Mu yang dihormati (Baitullah). Ya Tuhan kami, (yang demikian itu) agar mereka melaksanakan salat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan berilah mereka rezeki dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur." (QS Ibrahim: 37) 


    Sekarang ini, kita bisa menyaksikan bagaimana Mekkah, meskipun berada di tengah padang pasir, namun segala macam makanan dan buah-buahan dari berbagai penjuru dunia tersedia di sana.


    Kemudian dalam ayat 27, Allah memerintahkan Nabi Ibrahim menyeru umat manusia agar menunaikan ibadah haji. Maka manusia pun akan datang memenuhi panggilan itu, baik dengan berjalan kaki maupun mengendarai hewan tunggangan, dari seluruh penjuru dunia. 


    Kenyataannya hari ini, jutaan umat Islam dari seluruh dunia setiap tahun melaksanakan ibadah haji dan umrah ke Baitullah.


    (Disarikan oleh darmawan Abidin dan Abu Lampanah dari ceramah shubuh di Masjid Raya Baiturrahman, Jumat, 11 Juli 2025/16 Muharram 1447)

    Komentar

    Tampilkan

    • Pemantapan Al-Qur’an Surah Al-Hajj Ayat 25–27
    • 0

    Jadwal Shalat

    ”jadwal-sholat”