-->

Back Groud MRB (atas)


 

Pengumuman

Jadwal Shalat

Ahlan wa Sahlan Abu Paya Pasi di Masjid Raya Baiturrahman

mrb
Tuesday, August 12, 2025, August 12, 2025 WIB Last Updated 2025-08-13T14:29:31Z

Muzakir Manaf (kiri) dan Abu Paya Pasie (kanan)
(Gubernur Aceh dan Imam Besar MRB)

Ahlan wa Sahlan Abu Paya Pasi di Masjid Raya Baiturrahman 
 

Bila disebutkan nama Teungku H Muhammad Ali, khalayak akan mengernyitkan dahinya dan bertanya, siapa dia? Nama tersebut memang jarang diketahui warga Aceh. Sebab masyarakat Aceh lebih mengenal nama Abu Paya Pasi dari pada nama aslinya.


Dalam sepekan ini nama Abu Paya Pasi menjadi topic trending setelah kabar shahih Gubernur Aceh, H Muzakir Manaf (Mualem), menunjuk ulama kharismatik Aceh ini sebagai Imam Besar Masjid Raya Baiturrahman (MRB) yang baru untuk menggantikan Prof Dr Tgk Azman Ismial MA yang telah emban amanah yang sama sejak tahun 2003 lalu.


Pengukuhan Abu Paya Pasi sebagai Imam Besar di masjid bersejarah yang menjadi kebanggaan Aceh tersebut akan dilakukan oleh Mualem pada Rabu (13/8/2025), bertepatan dengan 19 Safar 1447 H diawali dengan shalat Ashar berjamaah di MRB. Gubernur Aceh sudah menyebarkan undangan yang terbuka untuk dihadiri jamaah dan khalayak.


Hal itu juga dibenarkan oleh Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Masjid Raya Baiturrahman, Saifan Nur, Sabtu (9/8/2025). “Alhamdulillah benar, Abu Paya Pasi ditunjuk menjadi Imam Besar Masjid Raya Baiturrahman yang akan dikukuhkan pada Rabu, 13 Agustus 2025,” sebutnya.


Kalangan ulama dan tokoh masyarakat menganggap penunjukan ulama kharismatik kelahiran Gampung Alue Dama, Baktiya Kabupaten Aceh Utara pada 4 Agustus 1954 ini menjadi Imam Besar MRB sudah tepat. Namun batas waktu emban amanah sebagai Imam Besar MRB belum didapatkan.


Tentu saja Mualem memutuskan urusan umat ini dilakukan dengan berbagai pertimbangan dan melalui musyawarah yang melibatkan berbagai pihak. Abu Paya Pasi diharapkan mampu membawa dan meningkatkan kemakmuran MRB sebagai sentra masjid di Aceh dalam berbagai kegiatan dakwah, ibadah juga kegiatan sosial, budaya dan tantangan umat kekinian.


Abu Paya Pasi mendirikan Dayah Bustanul Huda dan diresmikan oleh gurunya, Abu Lueng Angen pada 21 Juli 1991. Dayah yang didirikannya ini berada di Desa Alue Cek Doi, Kecamatan Julok Kabupaten Aceh Timur. Lokasi dayah tersebut persis menuju ke Paya Pasi inilah yang membuatnya kemudian dikenal dengan sebutan Abu Paya Pasi.


Dayah tersebut kini berkembang pesat dan menjadi patron dayah salafi lainnya di Aceh. Ribuan alumni santrinya tersebar ke seluruh Aceh dan daerah lain. Dayah Bustanul Huda juga dikenal melahirkan qari/qariah dan para-penghafal Al Quran.


Abu Paya Pasi dikenal sebagai ulama yang sangat mencintai dan mengamalkan ilmu pengetahuan. Pendapat dan fatwa hukumnya sering dijadikan rujukan oleh berbagai kalangan termasuk memutuskan hukum-hukum dan fatwa-fatwa bagi generasi Islami di Aceh.


Abu Paya Pasi sempat menjadi santri di Darul Munawwarah Krut Lintang saat dipimpin oleh Abu Haji Muhammad Yusuf bin Teungku Mahmud, di Kecamatan Peureulak, Aceh Timur pada tahun 1970 sampai 1974.


Setelah enam tahun di dayah tersebut, Abu Paya Pasi kemudian ke Julok dan belajar di Cabang Darussa'dah selama dua tahun 1985-1976. Selain belajar, Abu Paya Pasi juga sekaligus mengajar di dayah ini.


Tak lama, Abu Paya Pasi melangkah ke Aceh Utara untuk menimba ilmu agamanya di Dayah Malikussaleh Pantonlabu, di bawah kepemimpinan Abu Ibrahim Bardan atau Abu Panton selama delapan bulan.


Setelah delapan bulan di sana, ia kemudian ke Darul Huda Leung Angen. Abu Paya Pasi belajar di Dayah tersebut mulai tahun 1978 sampai 1990.


Selama menempuh ilmu agama Abu Paya Pasi banyak belajar berbagai ilmu terdiri dari, ilmu thariqat khalutiayyah, syattariyah, dan haddad.


Kedekatan Abu Paya Pasi dengan Mualem dan petinggi Partai Aceh (PA) terlihat ketika beliau pernah mengisi jabatan sebagai Dewan Penasihat Pusat Partai Aceh dan Tuha Peut Wali Nanggroe. Namun, beberapa waktu lalu, Abi Paya Pasi mundur sekaligus dari tiga jabatan tersebut karena dinamika politik Aceh saat itu.


Selain itu Abu Paya Pasi juga pernah menjabat sebagai Ketua Majelis Ulama Nanggroe Aceh (MUNA) dan juga dipercayakan menjadi salah satu Majelis Syuyukh Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh.


Ahlan wa sahlan Abu Paya Pasi di Masjid Raya Baiturrahman. Ada satu tugasnya  sebagai Imam Besar MRB langsung diperlukan sentuhannya. Semoga Abu Paya Pasi bersama dukungan seluruh masyarakat Aceh untuk mengembalikan tanah wakaf Blang Padang untuk kembali pada pangkuan Masjid Raya Baiturrahman. (NA RIYA ISON)




Komentar

Tampilkan

  • Ahlan wa Sahlan Abu Paya Pasi di Masjid Raya Baiturrahman
  • 0


Jadwal Shalat

”jadwal-sholat”