
![]() |
Tgk. H. Takdir Feriza sedang menerima penghargaan Qari Terbaik se-Asia Tenggara di Kuala Lumpur, Malaysia |
Kabar membanggakan kembali datang dari Tanah
Rencong. Salah satu putra terbaik Aceh, Ustadz H. Takdir Feriza Hasan muazzin
Masjid Raya Baiturrahman dinobatkan sebagai Qari Terbaik se-Asia Tenggara oleh
Liga Muslim Dunia (Muslim World League) pada Rabu, 27 Agustus 2025, di Kuala
Lumpur, Malaysia.
Penghargaan bergengsi ini diberikan dalam sebuah
ajang istimewa yang dihadiri tokoh-tokoh penting dunia Islam. Anugerah tersebut
diserahkan langsung oleh Sekretaris Jenderal Liga Muslim Dunia, didampingi Imam
Masjidil Haram serta Menteri Agama Malaysia.
Dalam acara tersebut, sebanyak 10 tokoh dari Asia
Tenggara menerima penghargaan, terdiri atas 5 qari dan 5 hafiz pilihan. Mereka
dinilai berkontribusi besar dalam mengembangkan seni tilawah dan hafalan
Al-Qur’an di kawasan ini. Para penerima berasal dari Malaysia (3 orang),
Indonesia (2 orang), Thailand (2 orang), serta masing-masing 1 orang dari Brunei
Darussalam, Filipina, dan Kamboja.
Bagi masyarakat Aceh, nama Ustadz Takdir bukanlah
sosok asing. Suaranya yang merdu saat mengumandangkan azan di Masjid Raya
Baiturrahman selalu menjadi penanda waktu ibadah sekaligus pengingat akan
kebesaran Allah SWT.
Kepala UPTD Pengelola Masjid Raya Baiturrahman,
Saifan Nur, menyampaikan rasa bangganya atas prestasi tersebut. “Ustadz
Takdir adalah salah seorang muazzin yang suaranya sangat luwes dan merdu.
Beliau juga kerap membacakan ayat-ayat Al-Qur’an sebelum azan. Prestasi ini
bukan hanya kebanggaan pribadi, tetapi juga mengharumkan nama Aceh di mata
dunia,” ungkapnya.
Prestasi
yang Mengantar ke Panggung Dunia
Penghargaan dari Liga Muslim Dunia bukanlah
pencapaian pertama bagi Ustadz Takdir. Sebelumnya, ia telah meraih Juara I MTQ
Internasional Dunia Melayu Dunia Islam di Melaka tahun 2013 serta Juara I MTQ
Internasional di Turki tahun 2015. Kini, dengan gelar Qari Terbaik se-Asia
Tenggara, jejak prestasinya semakin kokoh dan menjadi inspirasi bagi generasi
muda Aceh.
Ketua Forum Ukhuwwah Qari dan Hafizh Aceh (FUQAHA),
Tgk. H. T. Mardhatillah, S.H.I., M.H., menyebut penghargaan ini sebagai catatan
sejarah penting bagi Aceh. “Ini merupakan penghargaan pertama dalam sejarah
yang diberikan kepada putra terbaik Aceh di bidang Al-Qur’an. Kita patut
bersyukur dan berbangga. Semoga pencapaian Ustadz Takdir menjadi penyemangat
bagi generasi muda untuk terus berprestasi dalam tilawah Al-Qur’an,”
ujarnya.
Prestasi Ustadz H. Takdir Feriza Hasan tidak hanya
menambah wibawa pribadi, tetapi juga menjadi simbol penting tentang betapa
kuatnya tradisi keindahan tilawah Al-Qur’an di Aceh. Keberhasilannya di
panggung internasional merupakan kebanggaan sekaligus ajakan bagi generasi muda
untuk melestarikan seni qiraah dan terus berkiprah di tingkat dunia.
Semoga karya beliau terus memberi inspirasi, dan
semoga gelar bergengsi ini menjadi momentum baru dalam memperkuat citra Aceh
sebagai pusat pengembangan seni dan ilmu Al-Qur’an.