
![]() |
Tgk. H. Mursalin Basyah, Lc.,MA (Penceramah Masjid Raya Baiturrahman) |
Ringkasan Ceramah Subuh Ustaz H Mursalin Basyah
di Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh
Jum'at, 9 Mei 2025
1. Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta'ala, Tuhan Yang Maha Esa, yang Maha Esa dalam Dzat-Nya, Maha Esa dalam setiap sifat-Nya, dan Maha Esa dalam segala perbuatan-Nya. Tidak ada satu pun makhluk yang serupa dengan-Nya dalam bentuk apapun.
2. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam, beserta keluarga, sahabat, dan seluruh pengikut beliau hingga akhir zaman.
3. Hakikat dunia hanyalah permainan belaka dan hati (qalbu) memiliki peran sentral dalam menentukan kualitas kehidupan seseorang.
4. Para ahli ma'rifat (orang-orang yang memiliki pemahaman mendalam tentang Allah) lebih mengutamakan kehidupan akhirat daripada hawa nafsu duniawi.
5. Ilustrasi sederhana dapat dilihat dari perubahan preferensi seorang anak kecil terhadap mainan seiring bertambahnya usia. Analogi ini menggambarkan betapa sementara dan tidak hakikinya kenikmatan dunia.
6. Ada hadis yang menyatakan bahwa dunia penuh dengan kenikmatan bagi mereka yang memperturutkan hawa nafsu, namun kenikmatan akhirat jauh lebih utama dan abadi.
7. Allah menyerukan untuk mengingat-Nya dalam segala keadaan, baik berdiri, duduk, maupun berbaring, serta bertafakur (merenungkan) ciptaan Allah di alam semesta.
8. Pentingnya merenungi ciptaan Allah di langit, bumi, dan termasuk diri manusia selama kita masih hidup di dunia ini, agar kita senantiasa ingat kepada Sang Pencipta.
9. Hati secara fitrah akan selalu ingat kepada Allah, namun seringkali kita lalai dan baru sungguh-sungguh mengingat-Nya ketika ditimpa musibah.
10. Untuk memperjelas bahaya kelalaian, ada ilustrasi tentang pasien yang dianestesi oleh dokter. Jika ketidaksadaran pasien tidak dimanfaatkan dengan baik oleh dokter untuk melakukan operasi, maka pasien akan tetap merasakan sakit. Begitulah perumpamaan orang yang terlalu asyik dengan dunia dan lalai akan akhirat, yang pada akhirnya akan menyesal.
11. Kehidupan dunia tetap diperlukan sebagai sarana untuk menjalani kehidupan dan melaksanakan ibadah yang disyariatkan sebagai bekal menuju akhirat. Oleh karena itu, kehidupan dunia tidak boleh diabaikan. (Darmawan Abidin/Sayed M. Husen)