Judul Terbaru

    Back Groud MRB (atas)


     

    Pengumuman

    Jadwal Shalat

    Keutamaan Membaca Al-Qur’an: Antara Qira’ah dan Tilawah

    Jumat, 11 Juli 2025, Juli 11, 2025 WIB Last Updated 2025-07-11T23:25:19Z

     

    Tgk. H. Tamlicha Hasan, Lc., M.A.
    (Penceramah Masjid Raya Baiturrahman)


    🕌 Ringkasan Ceramah Subuh
    📍 Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh
    🗓️ Senin, 7 Juli 2025
    👤 Ustaz H. Tamlicha Hasan, Lc., M.A.


    Membaca Al-Qur’an: Ibadah Penuh Keberkahan

    Ceramah Subuh kali ini diawali dengan pujian dan syukur kepada Allah SWT, serta shalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Dalam tausiyahnya, Ustaz H. Tamlicha Hasan menegaskan bahwa membaca Al-Qur’an bukan sekadar rutinitas ibadah, melainkan sumber keberkahan dalam kehidupan seorang Muslim.

    Membaca Al-Qur’an dengan benar bukan hanya soal teknis bacaan, tapi juga bentuk ketaatan kepada Allah yang penuh hikmah dan pahala.


    Apa Itu Qira’ah dan Tilawah?

    Dalam ceramahnya, Ustaz Tamlicha membedakan dua istilah penting:

    1. Qira’ah – Membaca dengan Kaidah Tajwid

    Qira’ah adalah membaca Al-Qur’an secara benar sesuai dengan kaidah tajwid. Setiap huruf dalam Al-Qur’an memiliki cara baca yang unik—ada yang tebal, tipis, dilafalkan dari kerongkongan, bibir, atau lidah.

    Untuk itu, pembelajaran tajwid bersama guru yang mumpuni sangat dianjurkan. Ilmu tajwid mencakup:

    • Panjang-pendek bacaan (mad)

    • Hukum idgham ma‘al ghunnah dan idgham bila ghunnah

    • Cara membaca huruf-huruf khusus seperti Qa, Tha, Ba, Jim, Dal, dan Nun (dikenal sebagai qu thu bu ja den)

    • Pemahaman titik waqaf (berhenti) yang tepat agar makna tidak salah

    2. Tilawah – Membaca dengan Penghayatan

    Tilawah berarti membaca Al-Qur’an dengan penghayatan, pemahaman makna, dan tartil. Bacaan dilakukan dengan perlahan, jelas, dan berhenti di tempat yang sesuai. Tilawah menekankan penyampaian pesan ilahi kepada hati pembaca dan pendengarnya.


    Kesalahan dalam Membaca: Dimaafkan, Tapi Harus Diperbaiki

    Ustaz Tamlicha menjelaskan bahwa kesalahan membaca yang dilakukan oleh pemula atau mereka yang sedang belajar insya Allah dimaafkan. Namun, tetap wajib bagi setiap Muslim untuk memperbaiki bacaannya secara bertahap.

    Berbeda halnya dengan imam shalat. Jika imam melakukan kesalahan karena kelalaian atau kurang belajar, maka kesalahan yang berulang sebaiknya dihindari. Amanah sebagai imam harus dijalankan dengan sebaik-baiknya.


    Tentang Tidur dan Shalat yang Terlupa

    Ustaz juga menyampaikan hal menarik terkait tidur dan kewajiban shalat:

    • Ucapan dalam tidur, walaupun berupa kata-kata buruk, syirik, atau ghibah, tidak dicatat sebagai dosa karena terjadi dalam keadaan tidak sadar.

    • Jika seseorang tertidur hingga melewatkan waktu shalat, maka wajib segera melaksanakan shalat tersebut begitu terbangun.

    • Demikian pula jika lalai karena terlalu asyik berbincang atau bersantai, ketika sadar maka hendaknya langsung melaksanakan shalat.

    "Manusia tidak luput dari khilaf dan lalai. Namun sebaik-baik orang yang khilaf adalah yang segera memperbaiki diri." 


    Penutup

    Ceramah Subuh ini memberikan pengingat penting akan kedudukan Al-Qur’an dalam kehidupan kita. Membaca Al-Qur’an bukan hanya amal lisan, tapi juga jalan menuju ketenangan jiwa dan keselamatan akhirat.

    Mari terus belajar, memperbaiki bacaan, dan menghidupkan Al-Qur’an dalam hati serta kehidupan kita sehari-hari.

    📌 Semoga bermanfaat dan menjadi inspirasi bagi kita semua.
    ✍️ Ditulis oleh: Darmawan Abidin

    Komentar

    Tampilkan

    • Keutamaan Membaca Al-Qur’an: Antara Qira’ah dan Tilawah
    • 0

    Jadwal Shalat

    ”jadwal-sholat”