
![]() |
Tgk. H. Bustami MD (Anggota MPU Aceh) |
oleh : Tgk. H. Bustami MD
إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَنْ تُؤَدُّوا
الْأَمَانَاتِ إِلَى أَهْلِهَا وَإِذَا حَكَمْتُمْ بَيْنَ النَّاسِ أَنْ
تَحْكُمُوا بِالْعَدْلِ إِنَّ اللَّهَ نِعِمَّا يَعِظُكُمْ بِهِ إِنَّ اللَّهَ
كَانَ سَمِيعًا بَصِيرًا (58) يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ
وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنْكُمْ فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي
شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ
بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ذَلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلًا (59) النساء
Sungguh,
Allah mrnyuruhmu menyampaikan amanah kepada yang berhak menerimanya, dan
apabila kamu menetapkan hukum di antara manusia hendaknya kamu menetapkannya
dengan adil. Sungguh, Allah sebaik-baik yang memberi pengajaran kepadamu.
Sungguh Allah Maha Mendengar, Maha melihat.
Wahai
orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul (Muhammad) dan Ulil
Amri (pemegang kekuasaan) di antara kamu. Kemudian, Jika kamu berbeda pendapat
tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah (Al-Quran) dan Rasul
(sunnahnya), jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian
itu, lebih utama(bagimu) dan lebih baik akibatnya.
Pemimpin adalah individu
yang memiliki kemampuan untuk mempengaruhi, membimbing, dan mengarah yang
dipimpinnya untuk mencapai tujuan bersama.
Akhlaq
seorang pemimpin adalah seperangkat nilai dan
prinsip moral yang seharusnya dimiliki dan diterapkan dalam prilaku seorang
pemimpin. Ini mencakup kejujuran, amanah, adil, bijaksana, sabar, rendah hati
dan berempati. Pemimpin yang berakhlak baik akan menjadi teladan bagi orang
yang dipimpinnya dan mampu menciptakan lingkungan kerja yang positif dan
produktif.
Beberapa
akhlak yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin:
1.
Amanah
{bertanggung jawab}
Seorang pimimpin harus mampu memikul tanggung jawab atas tugas dan
kewajibannya, serta dapat dipercaya
dalam menjaga kepercayaan orang lain. Firman Allah Q.S Annisa 58
إِنَّ اللَّهَ
يَأْمُرُكُمْ أَنْ تُؤَدُّوا الْأَمَانَاتِ إِلَى أَهْلِهَا (58) النساء
Sungguh, Allah menyuruhmu
menyampaikan amanah kepada yang berhak menerimanya.
Rasulullah bersabda :
عَنْ
أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَتُؤَدُّنَّ الْحُقُوقَ إِلَى أَهْلِهَا
يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُقَادَ لِلشَّاةِ الْجَلْحَاءِ مِنْ الشَّاةِ
الْقَرْنَاءِ صحيح مسلم
Sungguh,
kamu akan menunaikah hak kepada ahlinya nanti di hari kiamat, sehingga kambing
yang tidak bertanduk akan dibayar haknya dari kambing yang bertanduk H.R
Muslim.
Sabda Rasulullah Saw:
عن سمرة، أن رسول الله صلى الله
عليه وسلم قال: "أد الأمانة إلى من ائتمنك، ولا تخن من خانك". رواه
الإمام أحمد
Tunaikan amanah kepada yang memberinya, dan
jangan kamu khianat kepada orang yang pernah mengkhianatimu. H.R Imam Ahmad
عن عبد الله بن
مسعود قال: إن الشهادة تكفر كل ذنب إلا الأمانة، يؤتى بالرجل يوم القيامة -وإن كان
قد قتل في سبيل الله-فيقال: أد أمانتك. فيقول وأنى أؤديها وقد ذهبت الدنيا؟ فتمثل
له الأمانة في قعر جهنم، فيهوي إليها فيحملها على عاتقه. قال: فتنزل عن عاتقه،
فيهوي على أثرها أبد الآبدين
Di ceritakan dari Ibnu Mas’ud : bahwa mati syahid dapat mengkifartkan
seluruh dosa kecuali amanah. Seorang lelaki di panggil nanti di hari kiamat padahal
ia mati syahit. Lalu dikatakan padanya” tunaikan amanahmu, lalu ia menjawab
bahwa ia sudah menunaikan seluruh amanah di dunia, Maka diperlihatkan kepadanya
ada satu amanah di dasar neraka, lalu ia diturunkan ke dalam neraka dan di
letakkan amanah itu atas bahunya. Pada saat ia hendak keluar dari neraka
bersama amanah yang pikulnya, maka ia
jatuh kedasar neraka bersamanya. Tafsir Ibnu Kastir
2.
Adil
Seorang pemimpin harus berlaku adil dalam memperlakukan semua yang
dipimpinnya, tanpa memihak atau memberikan perlakuan istimewa kepada siapapun.
Keadilan menciptakan rasa kebersamaan dan kesetaraan .
وَإِذَا حَكَمْتُمْ بَيْنَ النَّاسِ أَنْ تَحْكُمُوا
بِالْعَدْلِ (58) النساء
apabila kamu
menetapkan hukum diantara manusia hendaknya kamu menetapkannya dengan adil
Sabda Rasulullah Saw:
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ
بْنِ أَبِي أَوْفَى قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ إِنَّ اللَّهَ مَعَ الْقَاضِي مَا لَمْ يَجُرْ فَإِذَا جَارَ وَكَّلَهُ إِلَى
نَفْسِهِ .سنن ابن مجه
Sesungguhnya
Allah bersama qadhi yang adil selama tidak melakukan perbuatan menyimpang,
apabila ia menyimpang maka Allah serahkan ia kepada dirinya sendiri (Allah
tidak lagi membantunya)
3.
Sidiq
{jujur}
Seorang pemimpin harus jujur dalam perkataan dan perbuatan, serta
dapat dipercaya. Kejujuran adalah dasar dari kepercayaan dan kredibilitas
seorang pemimpin.
4.
Mencintai
kebenaran
Sebagai seorang yang akan memimpin orang lain, haruslah berpegang
teguh kepada kebenaran yang sudah ditentukan Allah tanpa ada kompromi. Allah
mengaskan di dalam Qs.Al-Baqarah 147.
الحق من ربك
فلا تكن من المفترين
“Kebenaran
berasal dari Tuhanmu, maka janganlah kamu termasuk orang-orang yang ragu”
5. Ikhlas dan Memiliki Semangat Pengabdian
Taka ada gunanya jika menjalankan roda kepemimpinan tanpa
dilandaskan dengan rasa ikhlas, karena jika hal tersebut terjadi, maka akan
mencul tendensi-tendensi tertentu. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya
korupsi. Hendaknya seorang pemimpin hanya mengharapkan balasan terbaik dari
Allah.
6.
Bijaksana
Seoarang pemimpin harus mampu mengambil keputusan yang tepat dan
mempertimbangkan segala aspek dalam setiap situasi. Kibijaksanaan membantu
pemimpin untuk menghindari kesalahan dan mengambil tindakan tepat dan sesuai.
7.
Sabar
Seorang pemimpin harus mampu menghadapi tantangan dan rintangan
dangan sabar. Kesabaran membantu pemimpin untuk tetap tenang dan fokus dalam
mencapai tujuan.
8.
Rendah
Hati
Kerendahan hati memungkinkan seorang pemimpin untuk belajar dan
menerima masukan dari orang lain
9.
Kasih
Sayang dan Empati Kepada yang
Dipimpinnya
Kasih sayang akan melahirkan perhatian yang sempurna serta rela berkorban
untuk menyejahterakan rakyat yang
dipimpinnya.
Allah berfirman Q.S Al-Fatah.29
مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللَّهِ وَالَّذِينَ مَعَهُ أَشِدَّاءُ
عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاءُ بَيْنَهُمْ . الفتح.29
Muhammad itu utusan Allah, sahabat-sahabnya itu amat keras dan tegas
terhadap orang-orang kafir, namun lembut dan kasih sayang kepada sesama muslim,
Seorang pemimpin harus mampu memahami dan merasakan perasaan bawahan
dan rakyatnya. Empati membantu pemimpin untuk membangun hubungan yang kuat
dengan yang dipimpinnya dan menciptakan lingkungan kerja yang suportif.
Seorang pemimpin bagaikan seorang ayah bagi rakyatnya. Memimpin
dengan penuh kasih sayang dan siap mengorban segalanya untuk membahagikan
rakyatnya, bagaikan pengorbanan seorang
ayah demi kebahagian keluarganya.Biarlah dirinya menderita asalkan anak dan keluraganya bahagia.
Saidina Umar Bin Khatab berkeliling ditengah malam untuk mengetahui
kondisi rakyatnya, tiba-tiba beliau mendapati seorang janda bersama anak yatim
yang dtinggalkan sumainya karena mati syahid dalam sebuah peperangan. Perempuan
tersebut menyampaikan kepadanya bahwa mereka selama ini tidak pernah mendapat
perhatian dan bantuan dari khalifah Umar. Dan ia tidak tau kalau orang yang sedang
berbicara dengannya itu adalah Saidi Umar. Lalu beliau pulang mengambil
sekarung gandum dan dipikulnya sendiri untuk diantarkan kerumah janda tersebut.
Begitulah tanggung jawabnya, tidak duduk menunggu berita dari
bawahannya.
Rasulullah bersabda:
أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ
بْنَ عُمَرَ يَقُولُ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ يَقُولُ كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ الْإِمَامُ
رَاعٍ وَمَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ وَالرَّجُلُ رَاعٍ فِي
أَهْلِهِ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ وَالْمَرْأَةُ رَاعِيَةٌ فِي بَيْتِ
زَوْجِهَا وَمَسْئُولَةٌ عَنْ رَعِيَّتِهَا وَالْخَادِمُ رَاعٍ فِي مَالِ سَيِّدِهِ
وَمَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ قَالَ وَحَسِبْتُ أَنْ قَدْ قَالَ وَالرَّجُلُ رَاعٍ
فِي مَالِ أَبِيهِ وَمَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ وَكُلُّكُمْ رَاعٍ وَمَسْئُولٌ عَنْ
رَعِيَّتِهِ. صحيح البخاري
Setiap kamu adalah
pemimpin dan akan ditanyakan kepemimpinanmu, Raja itu pemimpin dan akan
ditanyakan kepemimpinannya, seorang lelaki pemimpin bagi keluarganya dan akan
ditanyakan kepemimpinannya, perempuan pemimpin didalam rumah suaminya( disaat
suami tidak ada di rumah) dan akan ditanyakan kepemimpinannya, pembantu
pimpinan terhadap harta atasannya dan akan ditanyakan kepemimpinannya.Kata perawi hadist
,sepertinya Rasul berkata lagi: lelaki itu pemimpin terhadap harta orang
tuanya dan akan ditanyakan kepemimpinannya,setiap kamu pemimpin dan akan
ditanyakan kepemimpinanmu.Sahih Bukhari
Apabila seorang pemimpin sudah
melaksankan amanahnya dan menghukum dangan adil maka wajib bagi rakyat yang
dipimpinnya taat dan patuh segala perintahnya. Allah berfirman Q.S. Al-Nisa’ 59
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ
آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنْكُمْ ..
(59) النساء
Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul
(Muhammad) dan Ulil Amri (pemegang kekuasaan) di antara kamu
Saidina Ali ra berkata:
قال علي رضي الله عنه كلماتٍ
أصاب فيهن:"حقٌّ على الإمام أن يحكم بما أنزل الله، وأن يؤدِّيَ الأمانة،
وإذا فعل ذلك، فحقّ على الناس أن يسمعوا، وأن يُطيعوا، وأن يجيبوا إذا دُعوا
Kewajiban atas seorang pemimpin menghukum
dengan Al-Quran dan menunaikan amanah. Apabila ini sudah dilakukannya, maka
waib bagi rakyatnya mendengar, taat, dan melaksanakn perintahnya
Dua ayat diatas (58-59 S.Al-Nisa’) ditulis didalam
Al-Quran berurutan. Pertama Allah printahkan pemimpin menunaikan amanah dan
bersikap adil. Kedua Allah perintahkan hambanya taat kepada pemimpin, disini
mengisyaratka bahwa rakyat wajib taat kepada pemimpin jika pemimpin tersebut
sudah melaksankan amanah dan bersikap adil.
عن عمران بن حصين قال : قال رسول الله صلى الله
عليه و سلم : ( لا طاعة لمخلوق في معصية الخالق ) معجم الكبير
Tiada taat bagi makhluk kalau maksiat kepada
khaliq (Allah)