Judul Terbaru

    Back Groud MRB (atas)


     

    Pengumuman

    Jadwal Shalat

    Akhlak Seorang Pemimpin

    Kamis, 07 Agustus 2025, Agustus 07, 2025 WIB Last Updated 2025-08-07T22:06:29Z

    Tgk. H. Bustami MD
    (Anggota MPU Aceh)

     oleh : Tgk. H. Bustami MD


    إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَنْ تُؤَدُّوا الْأَمَانَاتِ إِلَى أَهْلِهَا وَإِذَا حَكَمْتُمْ بَيْنَ النَّاسِ أَنْ تَحْكُمُوا بِالْعَدْلِ إِنَّ اللَّهَ نِعِمَّا يَعِظُكُمْ بِهِ إِنَّ اللَّهَ كَانَ سَمِيعًا بَصِيرًا (58) يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنْكُمْ فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ذَلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلًا (59) النساء


    Sungguh, Allah mrnyuruhmu menyampaikan amanah kepada yang berhak menerimanya, dan apabila kamu menetapkan hukum di antara manusia hendaknya kamu menetapkannya dengan adil. Sungguh, Allah sebaik-baik yang memberi pengajaran kepadamu. Sungguh Allah Maha Mendengar, Maha melihat.


    Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul (Muhammad) dan Ulil Amri (pemegang kekuasaan) di antara kamu. Kemudian, Jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah (Al-Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu, lebih utama(bagimu) dan lebih baik akibatnya.


    Pemimpin adalah individu yang memiliki kemampuan untuk mempengaruhi, membimbing, dan mengarah yang dipimpinnya untuk mencapai tujuan bersama.


    Akhlaq seorang pemimpin adalah seperangkat nilai dan prinsip moral yang seharusnya dimiliki dan diterapkan dalam prilaku seorang pemimpin. Ini mencakup kejujuran, amanah, adil, bijaksana, sabar, rendah hati dan berempati. Pemimpin yang berakhlak baik akan menjadi teladan bagi orang yang dipimpinnya dan mampu menciptakan lingkungan kerja yang positif dan produktif.


    Beberapa akhlak yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin:

    1.      Amanah {bertanggung jawab}

    Seorang pimimpin harus mampu memikul tanggung jawab atas tugas dan kewajibannya, serta  dapat dipercaya dalam menjaga kepercayaan orang lain. Firman Allah Q.S Annisa 58


    إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَنْ تُؤَدُّوا الْأَمَانَاتِ إِلَى أَهْلِهَا  (58) النساء


    Sungguh, Allah menyuruhmu menyampaikan amanah kepada yang berhak menerimanya.


    Rasulullah bersabda :


     

    عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَتُؤَدُّنَّ الْحُقُوقَ إِلَى أَهْلِهَا يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُقَادَ لِلشَّاةِ الْجَلْحَاءِ مِنْ الشَّاةِ الْقَرْنَاءِ صحيح مسلم


    Sungguh, kamu akan menunaikah hak kepada ahlinya nanti di hari kiamat, sehingga kambing yang tidak bertanduk akan dibayar haknya dari kambing yang bertanduk H.R Muslim.


    Sabda Rasulullah Saw:


    عن سمرة، أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: "أد الأمانة إلى من ائتمنك، ولا تخن من خانك". رواه الإمام أحمد

            

             Tunaikan amanah kepada yang memberinya, dan jangan kamu khianat kepada orang yang pernah mengkhianatimu. H.R Imam Ahmad


    عن عبد الله بن مسعود قال: إن الشهادة تكفر كل ذنب إلا الأمانة، يؤتى بالرجل يوم القيامة -وإن كان قد قتل في سبيل الله-فيقال: أد أمانتك. فيقول وأنى أؤديها وقد ذهبت الدنيا؟ فتمثل له الأمانة في قعر جهنم، فيهوي إليها فيحملها على عاتقه. قال: فتنزل عن عاتقه، فيهوي على أثرها أبد الآبدين


    Di ceritakan dari Ibnu Mas’ud : bahwa mati syahid dapat mengkifartkan seluruh dosa kecuali amanah. Seorang lelaki di panggil nanti di hari kiamat padahal ia mati syahit. Lalu dikatakan padanya” tunaikan amanahmu, lalu ia menjawab bahwa ia sudah menunaikan seluruh amanah di dunia, Maka diperlihatkan kepadanya ada satu amanah di dasar neraka, lalu ia diturunkan ke dalam neraka dan di letakkan amanah itu atas bahunya. Pada saat ia hendak keluar dari neraka bersama amanah yang  pikulnya, maka ia jatuh kedasar neraka bersamanya. Tafsir Ibnu Kastir


    2.      Adil


    Seorang pemimpin harus berlaku adil dalam memperlakukan semua yang dipimpinnya, tanpa memihak atau memberikan perlakuan istimewa kepada siapapun. Keadilan menciptakan rasa kebersamaan dan kesetaraan .


    وَإِذَا حَكَمْتُمْ بَيْنَ النَّاسِ أَنْ تَحْكُمُوا بِالْعَدْلِ  (58) النساء


    apabila kamu menetapkan hukum diantara manusia hendaknya kamu menetapkannya dengan adil


    Sabda Rasulullah Saw:


    عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي أَوْفَى قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ اللَّهَ مَعَ الْقَاضِي مَا لَمْ يَجُرْ فَإِذَا جَارَ وَكَّلَهُ إِلَى نَفْسِهِ .سنن ابن مجه


    Sesungguhnya Allah bersama qadhi yang adil selama tidak melakukan perbuatan menyimpang, apabila ia menyimpang maka Allah serahkan ia kepada dirinya sendiri (Allah tidak lagi membantunya)


    3.      Sidiq {jujur}


    Seorang pemimpin harus jujur dalam perkataan dan perbuatan, serta dapat dipercaya. Kejujuran adalah dasar dari kepercayaan dan kredibilitas seorang pemimpin.


    4.      Mencintai kebenaran


    Sebagai seorang yang akan memimpin orang lain, haruslah berpegang teguh kepada kebenaran yang sudah ditentukan Allah tanpa ada kompromi. Allah mengaskan di dalam Qs.Al-Baqarah 147.

    الحق من ربك فلا تكن من المفترين


             “Kebenaran berasal dari Tuhanmu, maka janganlah kamu termasuk orang-orang yang ragu”

     

    5.      Ikhlas dan Memiliki Semangat Pengabdian

    Taka ada gunanya jika menjalankan roda kepemimpinan tanpa dilandaskan dengan rasa ikhlas, karena jika hal tersebut terjadi, maka akan mencul tendensi-tendensi tertentu. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya korupsi. Hendaknya seorang pemimpin hanya mengharapkan balasan terbaik dari Allah.


    6.      Bijaksana

    Seoarang pemimpin harus mampu mengambil keputusan yang tepat dan mempertimbangkan segala aspek dalam setiap situasi. Kibijaksanaan membantu pemimpin untuk menghindari kesalahan dan mengambil tindakan tepat dan sesuai.


    7.      Sabar

    Seorang pemimpin harus mampu menghadapi tantangan dan rintangan dangan sabar. Kesabaran membantu pemimpin untuk tetap tenang dan fokus dalam mencapai tujuan.


    8.      Rendah Hati

    Kerendahan hati memungkinkan seorang pemimpin untuk belajar dan menerima masukan dari orang lain


    9.      Kasih Sayang dan Empati  Kepada yang Dipimpinnya

    Kasih sayang akan melahirkan perhatian yang sempurna serta rela berkorban untuk  menyejahterakan rakyat yang dipimpinnya.


    Allah berfirman Q.S Al-Fatah.29


    مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللَّهِ وَالَّذِينَ مَعَهُ أَشِدَّاءُ عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاءُ بَيْنَهُمْ . الفتح.29


    Muhammad itu utusan Allah, sahabat-sahabnya itu amat keras dan tegas terhadap orang-orang kafir, namun lembut dan kasih sayang kepada sesama muslim,


    Seorang pemimpin harus mampu memahami dan merasakan perasaan bawahan dan rakyatnya. Empati membantu pemimpin untuk membangun hubungan yang kuat dengan yang dipimpinnya dan menciptakan lingkungan kerja yang suportif.


    Seorang pemimpin bagaikan seorang ayah bagi rakyatnya. Memimpin dengan penuh kasih sayang dan siap mengorban segalanya untuk membahagikan rakyatnya, bagaikan  pengorbanan seorang ayah demi kebahagian keluarganya.Biarlah dirinya menderita asalkan anak dan  keluraganya bahagia.


    Saidina Umar Bin Khatab berkeliling ditengah malam untuk mengetahui kondisi rakyatnya, tiba-tiba beliau mendapati seorang janda bersama anak yatim yang dtinggalkan sumainya karena mati syahid dalam sebuah peperangan. Perempuan tersebut menyampaikan kepadanya bahwa mereka selama ini tidak pernah mendapat perhatian dan bantuan dari khalifah Umar. Dan ia tidak tau kalau orang yang sedang berbicara dengannya itu adalah Saidi Umar. Lalu beliau pulang mengambil sekarung gandum dan dipikulnya sendiri untuk diantarkan kerumah janda tersebut.


    Begitulah tanggung jawabnya, tidak duduk menunggu berita dari bawahannya.


    Rasulullah bersabda:


    أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ يَقُولُ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ الْإِمَامُ رَاعٍ وَمَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ وَالرَّجُلُ رَاعٍ فِي أَهْلِهِ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ وَالْمَرْأَةُ رَاعِيَةٌ فِي بَيْتِ زَوْجِهَا وَمَسْئُولَةٌ عَنْ رَعِيَّتِهَا وَالْخَادِمُ رَاعٍ فِي مَالِ سَيِّدِهِ وَمَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ قَالَ وَحَسِبْتُ أَنْ قَدْ قَالَ وَالرَّجُلُ رَاعٍ فِي مَالِ أَبِيهِ وَمَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ وَكُلُّكُمْ رَاعٍ وَمَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ. صحيح  البخاري


    Setiap kamu adalah pemimpin dan akan ditanyakan kepemimpinanmu, Raja itu pemimpin dan akan ditanyakan kepemimpinannya, seorang lelaki pemimpin bagi keluarganya dan akan ditanyakan kepemimpinannya, perempuan pemimpin didalam rumah suaminya( disaat suami tidak ada di rumah) dan akan ditanyakan kepemimpinannya, pembantu pimpinan terhadap harta atasannya dan akan ditanyakan kepemimpinannya.Kata perawi hadist ,sepertinya Rasul berkata lagi: lelaki itu pemimpin terhadap harta orang tuanya dan akan ditanyakan kepemimpinannya,setiap kamu pemimpin dan akan ditanyakan kepemimpinanmu.Sahih Bukhari


    Apabila seorang pemimpin sudah melaksankan amanahnya dan menghukum dangan adil maka wajib bagi rakyat yang dipimpinnya taat dan patuh segala perintahnya. Allah berfirman Q.S. Al-Nisa’ 59


    يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنْكُمْ .. (59) النساء


    Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul (Muhammad) dan Ulil Amri (pemegang kekuasaan) di antara kamu


    Saidina Ali ra berkata:


    قال علي رضي الله عنه كلماتٍ أصاب فيهن:"حقٌّ على الإمام أن يحكم بما أنزل الله، وأن يؤدِّيَ الأمانة، وإذا فعل ذلك، فحقّ على الناس أن يسمعوا، وأن يُطيعوا، وأن يجيبوا إذا دُعوا


    Kewajiban atas seorang pemimpin menghukum dengan Al-Quran dan menunaikan amanah. Apabila ini sudah dilakukannya, maka waib bagi rakyatnya mendengar, taat, dan melaksanakn perintahnya


    Dua ayat diatas (58-59 S.Al-Nisa’) ditulis didalam Al-Quran berurutan. Pertama Allah printahkan pemimpin menunaikan amanah dan bersikap adil. Kedua Allah perintahkan hambanya taat kepada pemimpin, disini mengisyaratka bahwa rakyat wajib taat kepada pemimpin jika pemimpin tersebut sudah melaksankan amanah dan bersikap adil.


    عن عمران بن حصين قال : قال رسول الله صلى الله عليه و سلم : ( لا طاعة لمخلوق في معصية الخالق ) معجم الكبير


    Tiada taat bagi makhluk kalau maksiat kepada khaliq (Allah)

    Komentar

    Tampilkan

    • Akhlak Seorang Pemimpin
    • 0

    Jadwal Shalat

    ”jadwal-sholat”