-->

Back Groud MRB (atas)


 

Pengumuman

Jadwal Shalat

Memperingati Maulid Rasulullah SAW.

mrb
Wednesday, September 3, 2025, September 03, 2025 WIB Last Updated 2025-09-04T00:50:30Z

Tgk. H. Rusli Daud, S.H.I.,M.Ag
(Pimpinan Dayah Mishrul Huda Malikussaleh Banda Aceh)

 

Oleh : Tgk. H. Rusli Daud, S.H.I.,M.Ag


Memperingati Maulid Rasulullah SAW


Marilah kita senantiasa meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah dengan sebenar-benarnya takwa, yaitu melaksanakan seluruh perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Allah berfirman dalam Al-Qur’an yang artinya:


“Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa, dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan Muslim.” (QS. Ali ‘Imran: 102).


Pada bulan Rabi’ul Awal ini, umat Islam memperingati Maulid Nabi Muhammad, yakni kelahiran manusia agung yang menjadi rahmat bagi seluruh alam. Allah menegaskan:


“Dan tidaklah Kami mengutus engkau (Muhammad) melainkan sebagai rahmat bagi seluruh alam.” (QS. Al-Anbiya: 107).


Ayat ini menunjukkan bahwa kelahiran dan diutusnya Rasulullah merupakan anugerah terbesar bagi manusia, jin, dan seluruh makhluk. Rahmat yang beliau bawa meliputi cahaya petunjuk, syariat yang sempurna, dan teladan akhlak mulia.


Peringatan Maulid Nabi bukanlah sekadar acara seremonial atau tradisi semata, tetapi ia merupakan momentum untuk menyegarkan kecintaan kita kepada Rasulullah mengenang perjuangan beliau, serta meneladani akhlaknya dalam kehidupan sehari-hari.


Rasulullah bersabda yang atrrtinya:


“Tidak sempurna iman salah seorang di antara kalian sampai aku lebih ia cintai daripada orang tuanya, anaknya, dan seluruh manusia.” (HR. Bukhari dan Muslim).


Hadis ini menegaskan bahwa kecintaan kepada Nabi Muhammad adalah syarat kesempurnaan iman. Maka memperingati Maulid beliau adalah salah satu bentuk ekspresi cinta, dengan cara memperbanyak shalawat, mendengar sirah Nabawiyah, dan berusaha meneladani sunnahnya.


Kelahiran Rasulullah membawa perubahan besar dalam sejarah manusia. Dari masyarakat jahiliyah yang penuh kesyirikan, penindasan, dan kebodohan, menuju masyarakat tauhid yang beradab, bermoral, dan penuh keadilan. Allah berfirman:

“Sungguh Allah telah memberi karunia kepada orang-orang mukmin ketika Dia mengutus di tengah-tengah mereka seorang Rasul dari kalangan mereka sendiri, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, menyucikan jiwa mereka, dan mengajarkan Kitab dan Hikmah kepada mereka. Sesungguhnya sebelumnya mereka benar-benar dalam kesesatan yang nyata.” (QS. Ali ‘Imran: 164).


Ayat ini menegaskan bahwa kelahiran Nabi adalah nikmat terbesar yang wajib disyukuri. Bentuk syukur itu bukan hanya dengan perayaan, tetapi lebih penting lagi adalah dengan menghidupkan ajaran beliau dalam kehidupan nyata: dalam ibadah, muamalah, dan akhlak sehari-hari.


Jamaah Jumat yang dirahmati Allah,

Ada beberapa hal penting yang bisa kita ambil dari peringatan Maulid Nabi:

1.     Menguatkan kecintaan kepada Rasulullah.

2.     Meneladani akhlak Rasulullah

3.     Meneguhkan Syukur atas nikmat Allah SWT.


Allah memuji beliau dalam firman-Nya:


“Dan sesungguhnya engkau (Muhammad) benar-benar berada di atas budi pekerti yang agung.” (QS. Al-Qalam: 4).


Rasulullah adalah sosok yang penuh kasih sayang, jujur, amanah, sabar, dan pemaaf. Peringatan Maulid adalah momentum untuk bersyukur, sebagaimana firman Allah:

“Dan ingatkanlah mereka kepada hari-hari (nikmat) Allah.” (QS. Ibrahim: 5).


Hari kelahiran Rasulullah adalah salah satu “hari Allah” yang penuh dengan karunia.


Ma’asyiral Muslimin yang dimuliakan Allah,


Mari kita isi peringatan Maulid dengan kegiatan yang bermanfaat: memperdalam ilmu agama, menguatkan persaudaraan, meningkatkan kepedulian sosial, dan memperbanyak ibadah. Jangan sampai Maulid hanya menjadi rutinitas tanpa makna, tetapi harus menjadi penggerak semangat untuk memperbaiki diri dan masyarakat sesuai ajaran Rasulullah.


Momentum Maulid Nabi ini hendaknya kita jadikan sebagai pengingat bahwa Rasulullah telah menyampaikan risalah dengan sempurna. Tugas kita adalah menjaga, mengamalkan, dan meneruskan ajaran beliau.


Rasulullah bersabda:


“Aku tinggalkan untuk kalian dua perkara, kalian tidak akan tersesat selama berpegang teguh kepada keduanya: Kitab Allah dan Sunnahku.” (HR. Malik).


Karena itu, mari kita kuatkan hubungan kita dengan Al-Qur’an dan Sunnah Nabi. Dengan keduanya, hidup kita akan terarah, masyarakat kita akan tenteram, dan umat Islam akan kembali jaya.


Selain meneladani akhlak Rasulullah memperingati Maulid Nabi juga mengingatkan kita akan pentingnya menyebarkan dakwah Islam dengan penuh hikmah. Rasulullah berhasil mengubah bangsa Arab yang berpecah-belah menjadi umat yang bersatu. Allah menegaskan dalam firman-Nya:


“Dialah (Allah) yang memperkuatmu dengan pertolongan-Nya dan dengan (dukungan) orang-orang mukmin. Dan Dialah yang mempersatukan hati mereka.” (QS. Al-Anfal: 62–63).


Ini menjadi pelajaran berharga bahwa peringatan Maulid harus mendorong kita mempererat ukhuwah Islamiyah, memperkuat solidaritas, dan menjauhi perpecahan.


Salah satu bentuk syukur atas kelahiran Rasulullah adalah dengan memperbanyak shalawat kepadanya. Allah berfirman:


“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (QS. Al-Ahzab: 56).


Bershalawat tidak hanya mengandung doa bagi Rasulullah, tetapi juga menjadi sebab turunnya rahmat dan ampunan Allah bagi kita. Rasulullah bersabda:


“Barang siapa yang bershalawat kepadaku sekali, maka Allah akan bershalawat kepadanya sepuluh kali.” (HR. Muslim).


Maka, memperingati Maulid Nabi hendaknya menjadi momentum memperbanyak shalawat, baik di masjid, majelis, maupun dalam kehidupan sehari-hari.


Selain itu, memperingati Maulid Rasulullah juga mengingatkan kita akan perjuangan beliau dalam membangun umat. Beliau berdakwah dengan penuh kesabaran, menghadapi hinaan, penolakan, bahkan ancaman pembunuhan. Namun semua itu beliau hadapi dengan keikhlasan dan keteguhan.


Keteladanan Rasulullah dalam berdakwah harus kita tiru, terutama dalam kondisi umat Islam sekarang yang menghadapi banyak tantangan: krisis moral, melemahnya ukhuwah, serta godaan dunia yang melalaikan. Oleh karena itu, kita harus kembali kepada teladan Rasulullah dalam membina keluarga, masyarakat, dan bangsa.


Jamaah Jumat yang mulia,

Peringatan Maulid Nabi juga bisa kita jadikan momentum untuk memperbaiki kualitas ibadah. Rasulullah adalah orang yang paling taat kepada Allah, paling khusyuk dalam shalat, paling rajin dalam berdoa, dan paling zuhud dalam kehidupan dunia.


Beliau bersabda:


 “Amalan yang paling dicintai Allah adalah amalan yang terus-menerus walaupun sedikit.” (HR. Bukhari dan Muslim).


Maka, hendaknya kita jadikan Maulid ini sebagai semangat untuk memperbaiki ibadah harian kita, baik shalat, membaca Al-Qur’an, maupun amal kebaikan lainnya.


Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah

Peringatan Maulid Nabi juga mengajarkan kita untuk meningkatkan kepedulian sosial. Rasulullah adalah pribadi yang dermawan. Dalam sebuah hadis disebutkan:


 “Rasulullah adalah manusia yang paling dermawan, dan beliau semakin dermawan pada bulan Ramadan.” (HR. Bukhari dan Muslim).


Jika beliau begitu dermawan, maka kita sebagai umatnya hendaknya meneladani akhlak beliau dengan menolong yang lemah, membantu fakir miskin, menyantuni anak yatim, dan peduli terhadap sesama. Inilah bukti kecintaan sejati kepada Rasulullah.

 

Ma’asyiral Muslimin yang berbahagia

Marilah kita renungkan bersama, apakah kita sudah benar-benar menjadi umat yang dirindukan Rasulullah? Dalam sebuah hadis, beliau bersabda:


Para sahabat bertanya: “Bukankah kami ini saudaramu, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab: “Kalian adalah sahabatku, sedangkan saudara-saudaraku adalah mereka yang beriman kepadaku padahal mereka belum pernah melihatku.” (HR. Muslim).


Hadis ini menunjukkan betapa Rasulullah merindukan umatnya di akhir zaman yang beriman meski tidak pernah bertemu langsung dengan beliau. Maka sudah selayaknya kita membalas kerinduan beliau dengan iman yang teguh, ibadah yang ikhlas, akhlak yang mulia, dan kecintaan yang nyata.

 

Komentar

Tampilkan

  • Memperingati Maulid Rasulullah SAW.
  • 0


Jadwal Shalat

”jadwal-sholat”